Selasa, 06 Januari 2009

Berbugil di depan kamera


Entah sudah berapa kasus video mesum terjadi di Indonesia, entah korbannya pelajar, guru, artis hingga politisi. Mereka rupanya tidak siap dengan kemajuan teknologi handphone. Karena kecerobohannya, mereka malah jadi korban dari kemajuan teknologi itu. Sikap latah, ikut-ikutan bikin film biru yang awalnya sekedar untuk koleksi pribadi akhirnya berbuah petaka.

Kejadian terakhir yang menimpa FY dan TT, sepasang kekasih yang masih kuliah di perguruan tinggi bergengsi di Surabaya itu sungguh membuat kita prihatin. Betapa tidak, anak-anak muda pintar itu harus berhenti kuliah gara-gara sikap ceroboh yang sebenarnya bisa dihindari.

Seperti kasus-kasus video mesum sebelumnya, para korban harus menanggung malu yang tak terperikan. Bubar sekolahnya, hingga harus pindah tempat tinggal adalah cerita-cerita tragis yang mengiringi para korban kasus video mesum. Mereka umumnya tak kuasa menanggung beban rasa malu setelah adegan intim yang sangat sangat pribadi itu diketahui orang lain.

Sebagai bangsa Timur, kita memang masih memegang adat kesopanan yang bersumber pada agama. Hal-hal cabul, mesum adalah sesuatu yang sangat pribadi yang hanya layak dilakukan oleh sepasang suami istri yang telah terikat pernikahan suci. Zina apalagi dilakukan dengan direkam kamera hingga akhirnya menyebar ke masyarakat luas adalah aib.

Pertanyaannya, kenapa kasus ini terus berulang dan berulang hingga makan banyak korban. Berapa anak-anak usia sekolah, guru dan politisi yang akhirnya rontok masa depannya gara-gara membintangi video mesum. Ini sesuatu yang mestinya menjadi perhatian semua kalangan. Sikap latah ingin bergaya di depan kamera untuk adegan-adegan yang bersifat pribadi mestinya bisa kita hindari. Kampanye, jangan berbugil di depan kamera sudah seharusnya kita galakkan. (*)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda