Sabtu, 03 Januari 2009

Derita Penyanyi Dangdut

Sebenarnya ini cerita klise tentang perjalanan karir seorang artis.

Bila tak segera melompat karirnya, justru permasalahan lain yang muncul yang lebih heboh, hingga lebih bisa mengangkat namanya. Masih ingat, perjalanan karir penyanyi dangdut Maria Eva. Karir menyanyinya tak juga beranjak dari kelas lokal, namun tiba-tiba namanya melejit menyusul kasus VCD pornonya yang dilakoni dengan politisi Golkar YZ. Sejak itu, berkibarlah nama Maria Eva, sebagai penyanyi dangdut yang berhasil menggaet dan menenggelamkan karir politisi itu.

Pembaca, kini kasus yang sama juga dialami penyanyi dangdut Dyah Triastian (23), asal Desa Punggul, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo. Namanya memang belum ngetop sebagai penyanyi untuk tingkat nasional. Tiba-tiba namanya melejit dan orang jadi tahu siapa dia sebenarnya setelah laporannya ke polisi terkait kasus perselingkuhan yang dialami dengan pengusaha KH. Dyah melaporkan KH telah melakukan perkosaan di sebuah hotel di Surabaya beberapa waktu lalu. Kebersamaan dia dengan pengusaha SPBU itu lantaran ada janji dari pengusaha itu untuk ikut mempromosikan album Dyah.

Sebagai pengusaha, KH memang suka dangdut. Tak hanya sekali, KH ikut menikmati aksi panggung Dyah di sejumlah lokasi. KH rupanya menaruh hati pada Dyah hingga memberikan janji-janji membantu mempromosikan album baru.

Pembaca yang budiman, itulah di antara kisah yang patut disimak. Memang tidak mudah merintis karir di dunia artis, baik penyanyi ataupun bintang sinetron. Kerap kita hanya bisa melihat betapa enaknya artis papan atas. Sekali tampil (manggung), honornya sudah setara gaji seorang eksekutif muda di perusahaan besar. Kita lantas menghitung-hitung berapa honor artis papan atas dalam waktu setahun. Sudah ratusan miliar.

Sementara, kita jarang memperhatikan bagaimana seorang yang tengah meniti karir dari bawah. Bagaimana mereka harus berlatih keras, manggung dari kampung-kampung sepi, dengan penonton sepi, namun hanya digaji setara buruh pabrik. Namun karena terlanjur komit dengan jiwa seninya, mereka terus berkarya dan berkarya. Tidak jarang, artis-artis yang sedang meniti karir ini 'jatuh' dan tak tahan godaan. Ada sebagian dari mereka – tentu tidak semua- akhirnya menempuh segala cara yang penting nama lekas melejit dan order tambah. Dengan cara inipun tak mesti manjur, bisa jadi mereka hanya jadi korban bujuk rayu orang-orang tak bertanggungjawab. (*)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda